Pages

Tuesday, March 17, 2015

Amalan Ilmu Hikmah Legendaris Sunan Kalijaga

Pasti di antara anda ada yang berkeinginan mau menguasai ilmu untuk mengelabui musuh, artinya ilmu untuk menghilang diri atau “malih rupa”. Bagaimana caranya untuk kuasai ilmu ini? (Baca Juga : Tempat Pasang Susuk Takluk Sejagad Oleh Pakar Susuk Terkemuka)

 http://solusi-asmara.com/Suatu saat, di pinggiran rimba yang sangatlah lebat, Kanjeng Sunan Kalijaga tengah lakukan perjalanan untuk mensyiarkan agama Islam, mendadak beliau dicegat oleh grup perampok yang populer kekejamannya di seantero negeri. Dengan polos wali yang di kenal juga sebagai Syech Malaya ini menyampaikan bahwa dianya tidak mempunyai harta elegan. Namun apa daya, pemimpin perampok itu tidak mempercayainya. Bahkan juga dengan garang ia memerintahkan anak buahnya untuk menggeledah.

Memperoleh perlakuan yg tidak pantas, Sunan Kalijaga cuma tersenyum. beliau berkemauan untuk berikan pelajaran pada beberapa perampok itu supaya kembali ke jalan yang benar. Pada saat mereka mulai mendekat, dengan tenang Kanjeng Sunan Kalijaga mengibaskan kain panjang yang tersampir di pundaknya. Serta apa yang berlangsung, tenaga kibasan itu nyatanya dapat bikin beberapa perampok porak-poranda.

Lihat peristiwa itu, Ki Jaghana, sang pemimpin perampok jadi sangatlah geram. Ia segera menempatkan kuda-kuda serta bersiap-siap menyerang Kanjeng Sunan Kalijaga dengan pedangnya. Dengan gerakan yang garang, ia mulai mendekati sasarannya. Sekali ini, Sunan Kalijaga merapalkan pengetahuan Malih Rupa. Demikian selesai, mendadak badan Kanjeng Sunan Kalijaga sudah ada tidak jauh dari Ki Jaghana.

Ki Jaghana makin bernafsu. Dengan teriakan keras ia segera menyabetkan pedangnya ke badan Sunan Kalijaga. Aneh, Kanjeng Sunan Kalijaga tidak menghindar. Ia membiarkan pedang yang sekian tajam itu menghantam badannya.

Lihat peristiwa itu, telah barang pasti bikin beberapa pengikut Ki Jaghana jadi geram. Dengan ganas salah seseorang anak buah Ki Jaghana melabrak. Demikian ia bakal melompat, suatu tangan yang halus sudah menahan gerakannya. Tangan Kanjeng Sunan Kalijaga. Belum pernah ia buka mulut, dengan penuh wibawa Kanjeng Sunan Kalijaga berkata, " Janganlah cemas, yang terserang hanya pohon asam. Bukanlah saya! "

Saat anak buah Ki Jagahana ini bakal ajukan pertanyaan lebih jauh, terdengar nada lembut Kanjeng Sunan Kalijaga memberikan, " Bila mau tahu, pejamkanlah matamu. Lihatlah dengan mata batinmu. Jadi engkau bakal tahu apa yang berlangsung. "

Sebagian anak buah Ki Jaghana juga lakukan apa yang dianjurkan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga. Serta apa yang berlangsung, mereka lihat, dengan membabi buta Ki Jaghana yang terasa membabatkan pedangnya ke badan Sunan Kalijaga itu nyatanya cuma menetakkan pedangnya ke batang pohon asam. Lantaran badan yang ditebas tidak juga rubuh, pada akhirnya Ki Jaghana kehabisan tenaga. Serta ia jadi terperanjat bercampur malu, ketika Kanjeng Sunan Kalijaga mulai mencabut ilmunya, nyatanya ia cuma menetak sebatang pohon asam. Pada akhirnya, Ki Jaghana menyerah serta menyebutkan taubat dan memeluk agama Islam yang disebarkan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga.

Tersebut cerita kehebatan Ilmu Malih Rupa. Ilmu-ilmu yang pernah dipunyai oleh beberapa wali atau beberapa linuwih pada zamannya itu nyatanya tidak lekang dikonsumsi zaman. Buktinya, walaupun dengan diam-diam beberapa orang yang masih tetap pelajarinya.

Supaya beberapa pembaca tak penasaran, dibawah ini saya sertakan mantra Ilmu Malih Rupa yang sangatlah dahsyat itu :

Sang mulyo abadi, Urip Dzat sampurno saya, Hu Allah. ... " (Baca 3 kali).
Sedang kriteria atau tatacara untuk memahami ilmu ini yaitu seperti berikut :
  • Mandi keramas pada tengah hari.
  • Lakukan sholat hajat spesial (dengan permintaan supaya dapat kuasai Ilmu Malih Rupa).
  • Puasa ngebleng sepanjang 3 hari 3 malam, yang setiap malamnya mantra itu tadi mesti di baca sejumlah 99 kali. Apabila puasa ini telah ditempuh jadi setiap hari mantra ini cukup di baca 3 barangkali.
Sekian kajian ilmu Malih Rupa yang disebut warisan Kanjeng Sunan Kalijaga atau Syech Malaya. Semoga berguna serta bisa menaikkan wawasan beberapa pembaca perihal keampuhan ilmu kadigjayaan peninggalan beberapa leluhur.